SOLO – Sebagai kota budaya, Solo kembali menarik perhatian dengan
mengukir sejarah pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) di Solo Car Free Day,
Minggu (29/9) pagi. Di sepanjang Jl. Slamet Riyadi diadakan rekor
pembentangan jarik batik terpanjang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk
memperingati milad (ulang tahun-red) SMA Batik 1 Solo dengan
membentangkan potongan-potongan kain batik sepanjang 4 kilometer yang
terhitung dari pertigaan Tugu Purwosari hingga bundaran Gladag.
Rangkaian kain jarik batik terdiri dari 2.000 helai. Dari pihak
panitia menyiapkan sekitar 6.000 peserta melibatkan keluarga besar SMA
Batik 1 yang terdiri dari para guru, siswa, karyawan, keluarga siswa dan
siswa lain dari Yayasan Pendidikan Batik.
Ketua Panitia, Muhammad Setyo Nugroho, “Kegiatan pembentangan kain
batik ini ditujukan untuk menyambut hari batik pada tanggal 2 Oktober
mendatang,” Kegiatan ini diselenggarakan tidak hanya untuk memecahkan
rekor MURI saja, namun juga dijadikan sebagai bentuk pengukuhan warisan
budaya Batik. “Kami ingin mengenalkan Solo sebagai sentra batik
nasional. Motif yang digunakan tidak hanya motif yang berasal dari Solo
tapi motif batik dari wilayah lain,” ungkapnya. (SoloDaily/Fenti
Anasari/D0210047)
0 komentar:
Posting Komentar